5 Jenis Kesenian Betawi yang Terpendam
Kesenian Betawi adalah tidak benar satu aset budaya penduduk Indonesia, lebih-lebih penduduk Betawi. Meskipun begitu, tapi saat ini kesenian Betawi dan kesenian lainnya menjadi tidak cukup diminati. Sebab, bermacam budaya asing masuk ke Indonesia.
Dengan adanya bermacam pengaruh budaya asing yang masuk tersebut, kesenian tempat layaknya kesenian Betawi ini perlahan jadi dilupakan. Padahal, menjaga dan melestarikan kesenian yang ada di Indonesia adalah hal yang benar-benar penting.
Kesenian dan kebudayaan adalah sebuah identitas yang tidak dapat dilepaskan dari tubuh masyarakat. Berbagai kesenian tempat yang ada di Indonesia tidak hanya sekadar hiburan saja. Akan tetapi, pasti miliki esensi yang lebih dari itu.
Salah satu kesenian di Indonesia adalah kesenian Betawi. Betawi adalah suku yang ada di Jakarta. Meskipun saat ini Jakarta tidak hanya menjadi punya penduduk Betawi saja, tapi kesenian Betawi tetaplah punya penduduk Betawi yang diperuntukan seluruh orang.
Sebagai tidak benar satu tempat pusat yang ada di Indonesia, pengaruh budaya dari luar sudah pasti tidak dapat dihindari lagi. Maka dari itu, menjaga eksistensi dari kesenian Betawi sudah menjadi kewajiban seluruh pihak.
Jika membahas kesenian Betawi, kita bakal menemui banyak hal. Grameds, apakah kamu mengetahui apa saja yang termasuk kesenian Betawi? Kali ini kita bakal membahas mengenai macam-macam kesenian Betawi yang ada.
Apa Saja Kesenian Betawi?
Umumnya, sebuah seni dapat dinyatakan sebagai ekspresi dari jiwa manusia yang perihal dengan keindahan. Pada penduduk Betawi, kesenian Betawi terwujud di dalam bermacam bentuk. layaknya Seni Sastra, Seni Bela Diri, Seni Musik dan Seni Teater.
1. Seni Sastra
Sejak kelahirannya, Betawi miliki budaya yang beragam. Salah satunya adalah seni sastra Betawi. Sayangnya, saat ini sastra Betawi seolah-olah terpendam di daerahnya sendiri.
Padahal, menurut sebagian sumber sastra Betawi sudah ada sejak lama. Selain itu, tidak benar satu kesenian Betawi ini terbilang sudah lumayan lama mendapatkan perhatian dari sebagian ilmuwan mancanegara. Salah satu buktinya adalah dengan terbitnya banyak telaah mengenai sastra Betawi di masa lalu.
Bahkan naskah-naskahnya sudah diterbitkan dan tersebar di bermacam perpustakaan. Tidak sembarangan, perpustakaan yang dimaksud adalah perpustakaan di di dalam perguruan tinggi di negara maju. Salah satunya adalah di Rusia dan Leningrad.
Sastra Betawi adalah sebuah karya sastra bersifat tulisan, yang manfaatkan bahasa Betawi. Karya sastra Betawi adalah kesenian yang dibuat dan disampaikan termasuk oleh orang Betawi. Penyampaian dari kesenian Betawi ini termasuk disampaikan di dalam bahasa Betawi.
Tidak hanya itu, pendengar atau penikmatnya termasuk orang Betawi. Akan tetapi, pasti saja kesenian Betawi ini boleh dinikmati seluruh etnis. Isi cerita yang ada di di dalam karya sastra ini perihal dengan kehidupan penduduk Betawi.
Seperti bagaimana mereka hidup, adat-istiadat, agama yang dianut, tingkah laku penduduk Betawi hingga kondisi alam di Betawi itu sendiri. Menurut tidak benar satu sejarawan Betawi, Bang Yahya Andi Saputra, sastra Betawi terdiri dari dua bentuk.
Ada sastra Betawi lisan dan sastra Betawi tulisan. Sastra lisan Betawi ini sudah dikenal sejak penduduk Betawi jadi mengenai seni dan budaya. Contohnya layaknya pantun, hikayat, rancag, buleng, ngerahul dan jampe-jampe yang digunakan para dukun saat membuat sembuh penyakit yang ada pada pasiennya.
a. Pantun
Sama dengan pantun penduduk Melayu pada umumnya, pantun Betawi termasuk tidak jauh berbeda. Kesenian Betawi yang satu ini miliki kaidah dan pakem yang sudah baku. Ciri dari pantun Betawi benar-benar muncul atau mencolok.
Salah satunya layaknya penggunaan bahasa Betawi yang khas. Mulai dari pilihan kata dan unsur bunyi, sepenuhnya ada aturannya. Hal-hal itu miliki unsur spontan, kocak dan blak-blakan di dalamnya.
Kecairan pantun Betawi dapat ditemui di di dalam format yang terkesan melenceng dari pakem. Pakem sebuah pantun pada biasanya terdiri dari 4 baris. Keistimewaan pantun Betawi ini justru miliki pola yang lebih bebas.
Berkaitan dengan mengisi pantun, ada sebagian pantun Betawi yang mengungkapkan hal perlu di dalamnya. Seperti memuat nasihat mengenai adab, moral, sopan santun, etika, humor, kritik sosial, agama hingga ajaran-ajaran tertentu.
b. Hikayat
Hikayat adalah sastra klasik yang ada di Betawi. Karya sastra ini masih bersifat tulisan tangan atau manuskrip. Pada umumnya, di dalamnya bakal dikisahkan mengenai hikayat yang sumbernya dari khasanah sastra non lokal dan sastra lokal.
Untuk sastra lokal, biasanya bersumber dari sebuah kisah di dunia pewayangan. Contohnya layaknya Hikayat Asal Mulanya Wayang, Hikayat Wayang Arjuna, dan Lakon Jaka Sukara. Untuk sastra non lokal, biasanya bersumber dari sebuah kisah yang ada di Timur Tengah. Contohnya layaknya Hikayat Merpati Mas dan Hikayat Perak, Hikayat Nahkoda Asyik dan Hikayat Sutan Taburat.
Manuskrip yang disebutkan di atas disalin pada abad 19, oleh Muhammad Bakir. Manuskrip karya dari Bakir ini ditulis dengan manfaatkan aksara Jawi. Sering termasuk disebut dengan arab gundul.
c. Jampe-jampe
Jampe-jampe adalah sebuah teks lisan yang memadukan kosakata dari bermacam bahasa. Pemilihan kata pada teks jampe-jampe mementingkan persamaan rima atau bunyi. Teks lisan yang bernama jampe-jampe ini miliki sebuah keistimewaan.
Dalam kesenian Betawi, jampe-jampe dapat dimanfaatkan di dalam bermacam kebutuhan. Contohnya layaknya untuk pengobatan, sebagai sebuah bisnis atau doa untuk kemudahan, termasuk dapat digunakan untuk mengusir roh jahat.
Fungsi yang banyak variasi dari tidak benar satu karya sastra Betawi ini mengakibatkan tidak seluruh orang dapat menggunakannya. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat manfaatkan teks jampe-jampe. Seperti ketua kebiasaan dan seorang dukun.
Berikut ini adalah perumpamaan jampe-jampe yang digunakan untuk membuat sembuh penyakit bengok:
Nene unduk-unduk
Kaki unduk-unduk
Ada daging mengungsir
Daging mengungsir uda kaga
Ada daging si kapes-kapes
Si kapes-kapes uda kaga
Pes limpes urip wares
Sengidu putih
Yah, ora apa-apa
2. Seni Bela Diri
Kesenian Betawi setelah itu adalah seni bela diri. Siapa yang tidak tau pencak silat, seni bela diri asal Betawi ini sudah populer luas. Pencak silat adalah sebuah seni bela diri yang termasuk dapat dikatakan sebagai olahraga.
Bila diibaratkan, pada zaman dahulu pencak silat adalah identitas atau harga diri dari seorang penduduk Betawi. Artinya bahwa seluruh orang Betawi pasti dapat bermain silat pada saat itu. Ini adalah tidak benar satu kesenian Betawi yang sudah menjadi makanan sehari-hari orang Betawi.
Bahkan, kalau ingin melangsungkan sebuah pernikahan mempelai pria kudu dicermati lebih-lebih dahulu perihal kemahiran bersilatnya. Hal ini termasuk dikerjakan pada urusan agama, yaitu mengaji. Umumnya, orang tua perempuan yang ingin dipinang bakal mengetes lebih-lebih dahulu laki-laki yang ingin melamar anaknya.
Si laki-laki kudu dapat membuktikan seberapa hebat ia dapat bermain silat. Terkadang, ayah dari perempuan bakal menantang laki-laki berikut untuk bertarung dengan silat. Jika terbukti laki-laki berikut mendalami pencak silat yang bagus, maka ujian pertama lulus.
Tes atau ujian kedua yang kudu di lewati adalah mengaji. Mengaji termasuk anggota dari pencak silat yang dapat dikatakan sepaket. Umumnya, latihan pada perguruan silat Betawi bakal di mulai dengan pengajian lebih-lebih dahulu. Setelah itu baru latihan silat dapat dimulai.
Pencak silat yang ada di tengah-tengah penduduk benar-benar beragam. Bahkan, dapat dikatakan setiap gang miliki silat yang berbeda. Beberapa perumpamaan pencak silat Betawi layaknya Silat Beksi, Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga Berenang, Silat Tiga Berantai, Silat Sabeni, Silat Cingkrik, Silat Silo Macan dan Silat Cacag Lembang.
3. Seni Teater
Salah satu kesenian Betawi yang jarang diketahui adalah seni teaternya. Berikut ini adalah sebagian penjelasan, dari banyaknya seni teater yang ada di penduduk Betawi:
a. Wayang kulit Betawi
Wayang kulit Betawi inu berhubungan dengan sebuah penyerangan yang dikerjakan oleh Sultan Agung dari Mataram ke tempat Batavia. Peristiwa berikut terjadi saat Batavia dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon.
Meskipun Wayang Kulit Betawi bersumber dari Wayang Kulit Purbo, tapi pada praktiknya pagelaran Wayang Kulit Betawi ini membuktikan ciri khasnya sendiri. Ciri khasnya yaitu cerita yang dibawakan bakal sesuai dengan kondisi penduduk Betawi yang cair atau egaliter.
Cerita bakal sesuai dengan kondisi lokal Betawi yang dibuat lebih dominan. Oleh karena itu, Wayang Kulit Betawi bakal lebih sederhana, merakyat, polos dan mementingkan keakraban dari penontonnya.
b. Jipeng dan Jinong
Jipeng adalah akronim dari dua kata, yaitu Tanji dan Topeng. Tata cara pergelaran kesenian Betawi ini tidak tidak serupa dengan pertunjukan Topeng. Bedanya adalah pada awal pertunjukannya dan kostumnya.
Dalam pertunjukan Jipeng, kostum digunakan lebih sederhana. Untuk sang penari, lumayan manfaatkan kain panjang, kebaya dan selendang panjang yang diikat di pinggang. Topeng di mulai dengan lagu enjot-enjotan atau arang-arangan.
Jipeng di mulai dengan lagu mars dan was khas dari Tanjidor. Tema dan cerita yang dibawakan Jipeng ini tidak jauh tidak serupa dengan Topeng.
Pertunjukan Lenong Preman yang diiringi dengan musik Tanjidor disebut dengan Jinong. Pada masanya, Jinong bakal berdiri sendiri sebagai teater rakyat. Umumnya, lakon yang dibawakan
Jining mirip dengan Lenong.
c. Blantek
Pada mulanya, Blantek dianggap sebagai teater topeng pada tingkat pemula. Di kalangan seniman Topeng, kalau ada seorang pemain Topeng yang buruk maka bakal dijelek. Mereka bakal menyebutnya dengan pemain Topeng Blantek.
Pada perkembangannya, Blantek miliki identitasnya sendiri. Musik pengiring Blantek ini adalah Rebana Biang. Pada awal pertunjukan, bakal dibawakan lagu-lagu sholawat dan dzikir. Sekarang Blantek sudah berkembang dan terkandung campuran bermacam kesenian Betawi di dalamnya.
4. Seni Musik
Kesenian Betawi setelah itu adalah perihal dengan seni musik. Musik tradisional adalah musik yang berkembang dengan cara tradisional. Terutama di kalangan suku tertentu di Indonesia.
Lahir dan bertumbuh pada suatu tempat tertentu. Kemudian diwariskan secara turun temurun dari satu generasi, ke generasi selanjutnya.
Baca Juga : Tari Saman: Pengertian, Sejarah, Makna Gerakan
Keberadaan dari seni musik berikut manfaatkan gaya, bahasa dan formalitas khas tempat setempatnya. Seperti pada etnik lain, seni musik tradisional di di dalam penduduk Betawi termasuk hidup dan berkembang. Serta diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Tidak hanya sebagai warisan budaya saya. Seni musik Betawi miliki sebagian faedah lain. Seperti sebagai nasihat, pewarisan nilai, faedah hiburan dan memelihara keseimbangan lahir dan batin.
Berkat seluruh fungsinya tersebut, seni musik tradisional di penduduk Betawi masih dapat bertahan hingga sekarang. Beberapa di antaranya layaknya Orkes Gambus, Orkes Samrah dan Tonil Samrah, Rebana Hadroh, Rebana Ketimpring, Tanjidor, Rebana Biang, Gambang Rancag dan Gambang Kromong.
5. Seni Tari
Masyarakat Betawi termasuk miliki seni tari di daftar keseniannya. Seni tari tradisional Betawi benar-benar erat dengan alunan irama dari musik tradisional. Tarian Betawi termasuk miliki ciri khas tersendiri.
Penggunaan suara musik pengiring yang riang adalah ciri dari tari kesenian Betawi. Selain itu, gerakannya yang riang termasuk tidak benar satu cirinya.
Beberapa tarian tradisional Betawi pada lain adalah:
• Tari Zapin Betawi
• Tari Lenggang Nyai
• Tari Sirih Kuning
• Tari Topeng Betawi
• Tari Gitek Balen
• Tari Belenggo
• Tari Samrah
• Ronggeng Blantek
• Tari Ngarojeng
• Tari Renggong Manis
• Tari Cokek
• Tari Nandak Ganjen
• Tari Lenggo Tinke
• Tari Kembang Lembang Sari
• Tari Topeng Tunggal
Itulah 4 type kesenian Betawi yang kaya bakal keindahan dan makna. Temukan Info lainnya mengenai kesenian di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas bakal senantiasa menampilkan artikel menarik dan anjuran buku-buku paling baik untuk para Grameds.
• Mengenal Pakaian Adat Sumatera Barat yang Tampak Mewah
• Mengapa Singapura Lebih Berfokus Pada Perdagangan dan Industri?
• 10 Ibu Kota Negara Asia Tenggara, Lengkap Dengan Profilnya
• Fakta Menarik Kutub Utara, Sedingin Apa Disana?
• Potret Kemajuannya Negara Maju di Eropa