Seni teater adalah style kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan contoh tabiat manusia bersama dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap bersama dengan dialog dan akting.
Dalam sejarahnya, kata ‘teater’ berasal dari bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari bahasa Yunani theatron. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater membawa tiga pengertian, yaitu gedung atau ruangan daerah pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya.
Kemudian pengertian ke dua ialah ruangan besar bersama dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk ikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah. Pengertian paling akhir ialah pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama.
Secara etimologis, kata teater mampu diambil kesimpulan sebagai daerah atau gedung pertunjukan. Sedangkan secara istilah, kata teater diambil kesimpulan sebagai segala perihal yang dipertunjukkan di atas panggung untuk konsumsi penikmatnya.
Berikut ini kesimpulan berkenaan pengertian seni teater menurut ahli, ciri-ciri, fungsi, unsur sampai jenis-jenisnya, layaknya dilansir dari laman Dosenpendidikan, Selasa (30/3/2021).
Pengertian Seni Teater Menurut Ahli
Balthazar Vallhagen
Teater merupakan contoh seni teater drama yang melukiskan berkenaan sifat serta watak manusia bersama dengan melalui gerakan.
Moulton
Teater merupakan suatu kisah hidup yang jenis seni teater digambarkan atau diilustrasikan di didalam wujud gerakan atau disebut bersama dengan life presented in action.
Anne Civardi
Teater merupakan suatu seni drama yang menceritakan berkenaan sebuah kisah bersama dengan melalui kalimat serta gerakan.
RMA. Harymawan
Teater merupakan kegiatan melaksanakan kegiatan atau kegiatan di didalam seni pertunjukan (to act) supaya sesudah itu tindak tanduk pemain di atas pentas disebut bersama dengan sebutan acting.
Seni Handayani dan Wildan
Teater merupakan suatu wujud karangan yang berpijak di dua cabang kesenian, yaitu seni sastra serta seni pentas.
Ciri-Ciri dan Fungsi Seni Teater
Berikut ini beberapa ciri-ciri seni teater
- Pada seluruh cerita berupa dialog, baik pada tokoh maupun narator. Semua ucapan ditulis didalam sebuah teks. Semua dialog tidak manfaatkan sebuah sinyal petik (“…”). Dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama tidak memakai sebuah sinyal petik.
- Naskah drama dilengkapi sebuah panduan spesifik yang mesti dikerjakan tokoh pemerannya. Petunjuk ditulis didalam sinyal kurung (…) atau bersama dengan memberikan suatu style huruf yang berbeda bersama dengan huruf dialog.
- Naskah drama terdapat di atas dialog atau di samping kiri dialog.
Fungsi Seni Teater
– Teater sebagai layanan upacara
– Teater sebagai tempat ekspresi
– Teater sebagai tempat hiburan
– Teater sebagai tempat pendidikan
Unsur-Unsur Seni Teater
Unsur-unsur yang terdapat didalam seni teater dibedakan jadi dua, yaitu unsur internal teater dan unsur eksternal teater.
Unsur Internal Teater
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut berkenaan bagaimana keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal tidak bakal ada suatu pementasan teater. Unsur internal yang terdapat didalam seni teater ialah:
– Naskah/skenario
– Pemain/pemeran/tokoh
– Sutradara
– Properti
– Penataan
– Seluruh pekerja yang perihal bersama dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.
Unsur Eksternal Teater
Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang perihal bersama dengan hal-hal yang dibutuhkan didalam sebuah pementasan. Unsur eksternal di antaranya, yaitu:
-
Staf produksi
Staf mengolah adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan bersama dengan pimpinan mengolah sampai seluruh anggota yang ada di bawahnya. Adapun tugasnya sebagai berikut:
- Produser/pimpinan produksi
- Mengurus seluruh perihal berkenaan produksi
- Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya.
- Sutradara/ derektor
Adapun tugas sutradara sebagai berikut:
Baca Juga : Sejarah Wayang Kulit di Indonesia, Harus Terus Dilestarikan
- Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
- Koordinator seluruh pelaksanaan yang menyangkut pementasan;
- Mencari dan menyiapkan aktor
- Menyiapkan makeup dan juga men-setting segala sesuatu yang dipegang oleh anggota desainer beserta kru.
- Stage manager
Adapun tugas stage manager sebagai berikut:
- Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
Membantu sutradara.
- Desainer
Menyiapkan seluruh aspek visual yang menyangkut setting daerah atau suasana, properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain (seperti audio).
- Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang anggota desainer, di antaranya anggota pentas/tempat, anggota tata lampu (lighting), anggota perlengkapan, dan tata musik.
Jenis-Jenis Seni Teater
Berdasarkan jenisnya, seni teater terbagi jadi dua jenis, yaitu teater tradisional dan teater modern.
-
Teater Tradisional
Di Indonesia, teater tradisional biasa juga disebut teater daerah, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya cerita didalam teater tradisional mengusung budaya setempat dan disampaikan secara improvisasi (tanpa naskah).
Contoh teater tradisional ialah wayang kulit, banjet, longser, ogel, reog, wayang orang, topeng Cirebon, angklung badut, wayang golek dari Jawa Barat, reog Ponorogo, ludruk dari Jawa Timur, ketoprak, wayang suket, kethek ogleg, dagelan, scandul dari Jawa Tengah, Lenong dan topeng blantik dari Betawi.
-
Teater Modern
Teater moderen adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada naskah dan sumber ilmunya dari dunia barat, dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari atau karya sastra.
Contoh teater moderen ialah drama, teater, sinetron, film.