Ragam Kebudayaan yang Bercorak Minangkabau

Ragam Kebudayaan yang Bercorak Minangkabau

Minangkabau merupakan salah satu suku yang tersedia di Nusantara yang lebih terkenal dengan nama suku minang. Suku ini dikenal sebagai suku yang kebudayaan minangkabau mewakili daerah Sumatera Barat. Padahal aslinya, suku minang ini mewakili daerah Sumatera Barat, pantai barat Sumatera Utara, sebagian daerah Riau dan Negeri Sembilan yang tersedia di Malaysia.
Suku ini terlalu terkenal dikarenakan beraneka kebudayaan minangkabau yang menarik. Budaya Minangkabau adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau dan berkembang di seluruh kawasan tersebut daerah perantauan Minangkabau.

Budaya ini merupakan salah satu berasal dari dua kebudayaan besar di Nusantara yang terlalu menonjol dan berpengaruh. Suku ini ragam kebudayaan daerah minangkabau terlalu terkenal dikarenakan beraneka kebudayaan minangkabau yang menarik.
Berikut ini 7 Ragam Kebudayaan Yang Bercorak Minangkabau:

1. Bahasa Minangkabau

Bahasa Minangkabau adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia berasal dari Sumatera Barat, yang keberadaannya cukup terkenal dan tersebar di seluruh daerah di tanah air. Namun, tersedia yang bilang bahwa bahasa budaya khas minangkabau serupa dengan bahasa melayu. Hal ini berlangsung dikarenakan banyaknya kemiripan antara bahasa melayu dan bahasa minangkabau. Bahasa minangkabau cukup enteng dikuasai dan banyak yang menguasainya.

2. Kepercayaan Minangkabau

Suku minangkabau menganut agama islam dan keyakinan islam yang mampu dikatakan taat. Bagi para suku region budaya minangkabau tidak tersedia keyakinan lain layaknya halnya yakin terhadap benda dan hal-hal tidak masuk akal. Upacara yang dikerjakan pun terkait dengan agama islam, layaknya perayaan idul fitri dan adha ataupun pernikahan yang berupa islami.

3. Lapisan masyarakat di Suku Minangkabau

Pada sistem ini penting untuk menggolongkan masyarakat dan mengatur jalannya pernikahan, adapun golongannya yakni :

  • Kamanakan Tali pariuk yang merupakan golongan bangsawan dan bergelar bangsawan, serta diakui mempunyai keturunan langsung berasal dari urang asa.
  • Kamanakan tali budi yakni para pendatang tetapi kedudukan ekonomi dan sosialnya telah baik, sehingga diakui sederajad dengan urang asa.
  • Kamanakan tali ameh merupakan golongan pendatang yang merupakan orang biasa
  • KamanakanBawah Lutuik merupakan rakyat jelata yang menghamba terhadap urang asa.

4. Kesenian Minangkabau

  1. Tari Piring merupakan salah satu kebudayaan nusantara yang berasal berasal dari suku Minangkabau di Sumatera Barat. Tarian ini diiringi lagu salempong,lalu tarian ini unik dan menjadi ikon minangkabau dikarenakan pakai piring yang tersedia ditangan sambil menari, kesulitannya adalah menghambat piring dan mencari kestabilan sehingga tidak pecah atau jatuh.
  2. Silek Minang adalah pengetahuan bela diri yang berkembang di lokasi Sumatera Barat. Bagi masyarakat Minang, silek punya dua fungsi yakni panjago diri (pembelaan diri berasal dari serangan musuh) dan parik paga dalam nagari (sistem pertahanan negeri). Selain itu, silek juga menjadi gagasan gerakan dalam randai (drama Minangkabau).
  3. Randai merupakan kesenian unik asal Minangkabu, Sumatera Barat. Randai memadukan sebagian unsur seni diantaranya, drama, tari, musik dan sastra. Randai ini juga diiringi dengan nyanyian yang mengiringi atau biasa disebut musik sijobang.
  4. Seni berbicara merupakan suatu seni ini yang cukup unik. Dalam suku minang tersedia seni bersilat lidah yang menekankan sindiran, nasihat dan kata-kata bijak. Seni ini terlalu penting dan artinya sehingga suku minang bertahan dan menjadikannya sebuah budaya.
  5. Tari Payung adalah model tarian tradisional yang dikerjakan penari berjumlah genap. Penari terdiri atas tiga pasangan. Tarian ini terasa dikenal dan dimulai oleh Siti Agam yang berasal berasal dari Bukit Tinggi. Pada tarian ini, penari akan melaksanakan gerakan indah dalam memainkan payung. Meskipun gerakannya sederhana, tarian ini kaya akan makna.

5. Rumah Suku Adat Minangkabau

Rumah Gadang merupakan bangunan tradisional yang berasal berasal dari daerah Sumatra Barat. Rumah Gadang juga disebut juga dengan tempat tinggal bagonjong atau tempat tinggal baanjuang oleh masyarakat setempat. Rumah ini dibikin pakai kayu dengan bentuk persegipanjang. Terdapat dua bagian yakni bagian depan dan bagian belakang dengan masing-masing muka. Biasanya tempat tinggal ini dibangun diatas tanah milik leluhur atau suku asli minang yang turun temurun.

Baca Juga : Pengakuan Kebudayaan Mentawai dalam Perspektif Undang-Undang

Tidak lupa disertakan tanduk kerbau sebagai hiasan utama dan bentuk tempat tinggal yang sekilas serupa dengan tempat tinggal panggung. Rumah ini cuma digunakan oleh yang telah berkeluarga, lebih-lebih keluarga perempuan dan anak-anaknya. Pihak laki-laki senantiasa ikuti pihak perempuan, dan laki-laki yang masih bujang atau belum menikah akan tinggal di bangunan yang dibangun tidak jauh berasal dari tempat tinggal yang berfungsi sebagai daerah ibadah, bangunan ini dinamakan surau.

6. Makanan Khas Suku Minangkabau

Makanan yang terkenal diantaranya adalah rendang, merupakan makanan pertama yang menjadi makanan ternikmat versi luar negeri, apalagi rendang tidak mampu dipisahkan dengan suku minangkabau. Rendang merupakan nama makanan yang diambil alih berasal dari cara memasaknya yakni dengan cara “dirandang” atau dimasak lama. Rendang yang lembut dan empuk perlambang bagai niniak mamak atau pemimpin berasal dari keluarga.

Selain itu tersedia bumbu yang digunakan terhadap makanan atau masakan suku minangkabau yang melambang makna berasal dari keseluruhan masyarakat Minang. Lalu tersedia cabai dengan rasa pedas yang melambangkan alim ulama yang kudu tegas dan tersedia karambia atau kelapa yang artinya perlambang kaum intelektual. Makanan suku minangkabau pun terkenal dengan penuh filosofis.

7. Sistem Kekerabatan Minangkabau.

Kebudayaan suku minang merupakan suatu kekerabatan atau silsilah. Bagi masyarakat atau suku padang anak laki-laki adalah mahal dan haruslah dibeli. Sehingga dalam sistem perkawinan tersedia sebagian bagian layaknya meminang, menjemput pengantin laki-laki dan kelanjutannya dipelaminan. Bagi pengantin laki-laki akan tersedia upacara di mana mereka mendapat gelar atau nama baru yang mengambil alih nama kecil mereka. Sehingga sesudah menikah para pria akan dipanggil pakai nama baru tersebut.

Pada kebanyakan pernikahan dikerjakan dengan mengambil alih atau menikahkan berasal dari luar suku atau biasa disebut eksogami. Sistem keluarga berasal dari suku minang adalah sitem matrilineal atau ikuti garis keturunan berasal dari ibu. Sehingga kalau terkandung perkara atau persoalan maka penyelesaian adatnya pakai sistem berasal dari garis keturunan ibu.

Proudly powered by WordPress | Theme: Journey Blog by Crimson Themes.
error: Content is protected !!