7 Upacara Adat di Indonesia Beserta Tujuannya yang Wajib Kamu Ketahui

Ingin tahu upacara adat apa saja yang ada di Indonesia? Simak artikel berikut ini beserta tujuan diselenggarakannya.
Indonesia memiliki beraneka ragam pakaian adat, tradisi, hingga upacara adat unik yang banyak menarik para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menyaksikannya.

Upacara adat menjadi kekayaan budaya yang diadakan secara turun-temurun sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat. Tradisi upacara adat atau ritual sakral ini terdapat di daerah-daerah Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Berikut ini beberapa upacara adat di Indonesia yang menarik beserta tujuan diselenggarakannya:

Contoh Upacara Adat di Indonesia
1. Upacara Adat Ngaben di Bali
Upacara ini merupakan upacara yang terkenal di Bali. Menurut Buku Modul PPKn “Bersama Meskipun Beragam” Kemendikbud 2020, Upacara kremasi atau pembakaran jenazah di Bali yang dipercaya oleh masyarakat Hindu sebagai ritual untuk menyempurnakan jenazah kembali ke Sang Pencipta.

Upacara ini menjadi simbol untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal. Tujuannya untuk mengirimkan jenazah ek kehidupan mendatang.

Upacara Ngaben terbagi menjadi tiga jenis yaitu, Ngaben sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.

2. Upacara Rambu Solo di Toraja
Upacara berikutnya yakni upacara Rambu Solo di Toraja. Menurut Buku Modul PPKn “Bersama Meskipun Beragam” Kemendikbud 2020, Upacara ini mirip dengan Ngaben di Bali.

Ritual ini dimaksudkan untuk mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal menuju alam roh, dan berkumpul bersama para leluhur. Seseorang yang telah meninggal namun belum menjalani upacara tradisi Rambu Solo masih dianggap sebagai orang sakit dan belum dimakamkan.

3. Upacara Bakar Batu di Papua
Mengutip dari Buku PPKn “Indonesiaku Unik” Kemendikbud 2018, tradisi bakar batu merupakan tradisi atas ungkapan rasa syukur atas berkat yang melimpah seperti kelahiran, perkawinan adat, atau penobatan kepala suku.

Tradisi ini menjadi ajang berkumpul warga dan menjadi solidaritas kebersamaan masyarakat Papua. Tidak hanya itu pesta tersebut menjadi ungkapan saling memaafkan antar warga dan perdamaian antar suku.

Tradisi bakar batu disebut juga dengan Barapen, Gapii atau Kit Oba Isogoa (Wamena). Dalam tradisi ini makanan yang akan disajikan dalam pesta dibakar di atas batu. Pada umumnya tempat untuk melakukan tradisi batu yakni di Lembah Baliem, Nabire, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Yahukimo, dan lain-lain.

4. Upacara Adat Aruh Baharin Suku Dayak
Dalam buku PPKn Modul Tema 11 “Bersama Meskipun Beragam” Kemendikbud 2020, di lingkungan masyarakat Suku Dayak, Kalimantan juga terdapat tradisi upacara adat yang bernama Aruh Baharin.

Upacara adat ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini dikarenakan anugerah hasil panen yang diperoleh Suku Dayak melimpah, atau bisa juga keberhasilan dalam berdagang.

Ritual ini sekaligus sebagai penghormatan kepada leluhur yang diyakini senantiasa melindungi mereka dari malapetaka.

5. Upacara Potong Jari di Papua
Mengutip dari Buku PPKn Indonesiaku Unik Kemendikbud 2018, Tradisi potong jari merupakan salah satu tradisi di Papua. Tradisi ini dilakukan ketika ada salah satu keluarga atau kerabat dekat seperti: suami, istri, ayah, ibu, atau anak meninggal dunia.

Tradisi ini wajib dilakukan bagi masyarakat pegunungan tengah Papua. Mereka beranggapan bahwa memotong jari merupakan simbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya.

Jari menjadi simbol kerukunan, kesatuan, dan kekuatan dalam melakukan suatu pekerjaan. Satu sama lain saling membantu dan melengkapi sehingga terjadi harmonisasi dalam hidup dan kehidupan. Jika salah satu hilang, maka hilanglah komponen kebersamaan dan berkuranglah kekuatan.

6. Upacara Adat Tabuik
Masih mengutip dari Buku PPKn Indonesiaku Unik Kemendikbud 2018, Upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat Minangkabau di pantai barat Sumatera Barat, tepatnya di pesisir Pantai Pariaman. Tradisi ini sudah diselenggarakan secara turun temurun. Upacara ini digelar pada hari Asura yang jatuh setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender islam.

Kata Tabuik artinya peti pusaka peninggalan Nabi Musa yang digunakan dalam menyimpan naskah Perjanjian Bani Israel dengan Allah. Upacara ini juga memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW yang bernama Husein.

Upacara Tabuik adalah perayaan melabuhkan tabuik ke laut, puncak acara Tabuik yang tinggi diarak ke tengah kota dengan diiringi tasa dan teriakan khas Hoyak Tabuik, lalu diputar, digoyang-goyang, dan perlahan-lahan dibawa ke pantai untuk dibuang ke laut pada senja hari.

7. Upacara Adat Peusijuek di Aceh
Upacara ini, merupakan upacara sebagai ucapan rasa syukur terhadap rezeki yang diberikan Tuhan pada rakyat Aceh. Umumnya tradisi ini digunakan pada acara pernikahan, rumah baru, naik haji, hingga kelahiran.

Tidak hanya itu, upacara ini juga bisa dilakukan saat seseorang mendapat kebahagiaan atau rahmat dan juga terlepas dari suatu musibah yang menimpa.

Baca Juga : https://smkn9-bdg.com/pengertian-seni-patung-fungsi-jenis-teknik-bahan-dan-alat-untuk-membuatnya/

error: Content is protected !!